RSS

KH. Ahmad Asrori Al-Ishaqi

MENYATUKAN UMMAT LEWAT THARIQAH

Beliau masih muda. Namun, Surabaya dan Jawa Timur bahkan seluruh Jawa hingga Jakarta dan Asia Tenggara seperti dalam genggaman pengaruhnya, itulah KH. Ahmad Asrori Al Ishaqi putra keenam KH. Utsman asal Kedinding Lor Surabaya Jawa Timur.

Minggu pagi akhir bulan Pebruari tahun 2006 lalu kawasan Lapangan Mataram Kota Pekalongan yang biasanya ramai oleh masyarakat yang ingin berolah raga ringan, berbelanja dan sekedar jalan jalan untuk menikmati udara pagi, hari itu tampak lain dari hari-hari minggu sebelumnya. Puluhan keamanan sejak subuh disibukkan oleh kehadiran puluhan ribu masyarakat berbaju putih putih dari berbagai penjuru kota di Jawa untuk mengatur arus lalu lintas. Saking padatnya, Jalan Wilis dan Sriwijaya merupakan jalur utama jurusan Semarang Jakarta harus ditutup total selama 24 jam dan disulap menjadi area parkir kendaraan roda dua dan empat atau lebih. Bahkan malam sebelumnya puluhan rombongan bis bis pariwisata dan reguler serta ratusan kendaraan pribadi sudah memasuki wilayah Kota Pekalongan yang terkenal dengan industri batiknya menuju satu titik, yakni Lapangan Mataram. Ada apa gerangan ?

Di Lapangan Mataram inilah tidak kurang dari lima puluh ribu kaum muslimin dan muslimat, dari anak-anak hingga orang dewasa dari berbagai penjuru tanah air secara bersama sama melakukan kegiatan istighotsah, manaqib Sayyidatina Siti Khodijah Al Kubro RHa dan tahlil akbar dalam rangka “Haflah dzikir, Maulidurrasul dan Haul Akbar Ummil Mukminin Sayyidatina Siti Khodijah Al Kubro RHa.” yang dipimpin langsung oleh ulama kharismatik penyejuk ummat asal Kedinding Lor, Semampir, Surabaya Jawa Timur, yakni KH. Ahmad Asrori Utsman Al Ishaqi.

Suara gema istighotsah dan tahlil akbar mengguncang langit Kota Pekalongan di pagi hari menembus cakrawala hingga radius dua kilometer. Kota Pekalongan yang biasanya ramai oleh hiruk pikuk masyarakat sibuk dengan urusannya masing masing, hari itu ikut larut dalam gema istighotsah dan tahlil. Apalagi kegiatan ini disiarkan langsung oleh tiga radio yang sudah punya nama di Kota Pekalongan dan Batang, yakni Radio Amarta FM, Radio Abirawa Top FM dan Radio PTDI Walisongo, maka lengkaplah suasana di pagi hari yang cerah dengan busana putih putih di atas hamparan rumput hijau dengan menyebut asma Allah hingga ribuan kali sampai menggetarkan kalbu yang gersang oleh kondisi zaman.

“Kegiatan bertaraf internasional ini diselenggarakan tidak hanya semata-mata mendo’akan istri Rasulullah SAW Ummil Mukminin Sayyidatina Siti Khodijah Al Kubro saja, akan tetapi juga mendoa’akan sesepuh para ulama, syuhada’ dan sholihin serta ummat Islam yang telah ikut berjasa dalam pengembangan agama Islam di wilayah Kota Pekalongan dan sekitarnya”, ujar Ketua Umum Pengurus Pusat Jama’ah Al Khidmah H. Hasanuddin, SH. kepada NUBatik Online. Maka, tidaklah mengherankan jika masyarakat begitu antusias mengikuti acara yang baru pertama kali digelar di Kota Pekalongan.

Bayangkan saja, lapangan Mataram yang cukup luas itu disulap oleh panitia menjadi arena berdzikir bak tenda besar. Seluruh lapangan tertutup rapat oleh tenda tidak kurang dari 250 set layos (tratag) dan di dalamnya membentang panggung raksasa ukuran 50 x 16 meter persegi dengan dekorasi yang cukup mewah. Untuk persiapannya saja, memerlukan waktu tiga hari memasangnya dan pihak panitia mendatangkan secara khusus panggung dan dekorasi dari Ponpes Al Fithrah Semarang.

Bahkan untuk mengcover arena agar seluruh peserta dzikir dapat mendengar dengan baik, pihak panitia mendatangkan secara khusus sound system berkekuatan 30 ribu watt dari Malang Jawa Timur yang diangkut satu truk tronton, di tambah dengan 6 set sound system lokal dengan kekuatan masing masing 3 ribu watt, sehingga peserta / pengunjung yang hadir dapat mengikuti acara demi acara dengan baik dan khusu’, saking besarnya kekuatan sound system, acara tersebut dapat didengar hingga radius 2 kilometer.

Mayoritas jama’ah yang hadir memang datang dari seluruh pelosok Jawa Tengah. “Kami sengaja hadir di majelis ini, karena pada tahun ini hanya diselenggarakan di Pekalongan”, ujar Mukminin asal Jepara. Dirinya membawa beberapa bis untuk mengangkut rombongan asal kota ukir Jepara. “Kegiatan tahun kemarin di Kabupaten Demak kami juga membawa rombongan lebih besar, akan tetapi karena kali ini agak jauh maka tidak banyak yang kami bawa” kata pemuda yang masih lajang ini. Hal senada juga diungkapkan Rohman pimpinan rombongan asal Grobogan dan Nur Kholis asal Salatiga. Selain Jawa Tengah, tidak sedikit pula rombongan berasal dari Jawa Timur, Madura, Jawa Barat dan Jakarta. Hal ini terlihat dari kendaraan berplat nomor AG, L, W, N, B dan lain lain. Bahkan juga hadir puluhan jama’ah asal mancanegara, seperti Malaysia, Singapura, Brunei Darussalam dan Timur Tengah.

Rumah-rumah penduduk dan gedung-gedung di sekitar Lapangan Mataram seperti Gedung Wanita, Kantor MUI, Balai Kelurahan Podosugih, Balai Kelurahan Bendan, Rumah Singgah Dupan Mall, Gedung Balai Latihan Kerja (BLK), serambi-serambi Masjid, Musholla hingga ruko berubah fungsi menjadi tempat penginapan. “Saya setiap pagi selalu mendengarkan pengajian Kiai Asrori di Amarta FM, materinya sangat disukai masyarakat dan menyejukkan hati, jadi sangat wajar jika masyarakat sekitar sini dengan antusias rumahnya menjadi tempat penginapan”, kata Ibu Romlah asal Podosugih Kota Pekalongan. Bahkan Paguyuban warung makan Lamongan yang banyak tersebar di kawasan jalur Pantura secara ikhlas menyediakan makanan dan minuman gratis untuk para tetamu yang telah hadir pada malam sebelumnya.

Uswah khasanah

Kalau ada pertanyaan, faktor apa yang mempersatukan mereka, bahkan rela berdesak-desakan selama berjam-jam ? jawabannya ada dua, yaitu Thariqah dan sosok Kiyai Asrori sendiri selaku Mursyid Thariqah Qadiriyah Wan Naqsabandiyah Al Utsmaniyah (dinisbatkan kepada Kiai Utsman). Konon, almarhum KH. Utsman adalah salah satu murid kesayangan KH. Romli Tamim (ayah KH. Musta’in) Rejoso, Jombang, Jawa Timur. Beliau dibaiat sebagai mursyid bersama Kiyai Makki Karangkates Kediri dan Kiai Bahri asal Mojokerto. Kemudian sepeninggal Kiai Musta’in (sekitar tahun 1977), beliau mengadakan kegiatan sendiri di kediamannya Sawah Pulo Surabaya.

Maka, jadilah Sawah Pulo sebagai sentra aktifitas thariqah di kota metropolis di samping Rejoso sendiri dan Cukir Jombang. Sepeninggal Kiai Utsman, tongkat estafet kemursyidan kemudian diberikan kepada putranya, Kiai Minan, sebelum akhirnya ke Kiai Asrori (konon pengalihan tugas ini berdasarkan wasiat Kiai Utsman menjelang wafatnya). Di tangan Kiai Asrori inilah jama’ah yang hadir semakin membludak. Uniknya, sebelum memegang amanah itu, Kiai Asrori memilih membuka lahan baru, yakni di kawasan Kedinding Lor yang masih berupa tambak pada waktu itu.

Dakwahnya dimulai dengan membangun masjid, secara perlahan dari uang yang berhasil dikumpulkan, sedikit demi sedikit tanah milik warga di sekitarnya ia beli, sehingga kini luasnya mencapai 2,5 hektar lebih. Dikisahkan, ada seorang tamu asal Jakarta yang cukup ternama dan kaya raya bersedia membantu pembangunan masjid dan pembebasan lahan sekaligus, tapi Kiai Asrori mencegahnya. “Terima kasih, kasihan orang lain yang mau ikutan menyumbang, pahala itu jangan diambil sendiri, lebih baik dibagi-bagi”, ujarnya.

Kini, di atas lahan seluas 2,5 hektar itu Kiai Asrori mendirikan Pondok Pesantren Al Fithrah dengan ratusan santri putra putri dari berbagai pelosok tanah air. Untuk menampungnya, pihak pesantren mendirikan beberapa bangunan lantai dua untuk asrama putra, ruang belajar mengajar, penginapan tamu, rumah induk dan asrama putri (dalam proses pembangunan) serta bangunan masjid yang cukup besar.

Itulah Kiai Asrori, keberhasilannya boleh jadi karena kepribadiannya yang moderat namun ramah, di samping kapasitas keilmuan tentunya. Murid-muridnya yang telah menyatakan baiat ke Kiai Asrori tidak lagi terbatas kepada masyarakat awam yang telah berusia lanjut saja, akan tetapi telah menembus ke kalangan remaja, eksekutif, birokrat hingga para selebritis ternama. Jama’ahnya tidak lagi terbatas kepada para pecinta thariqah sejak awal, melainkan telah melebar ke komunitas yang pada mulanya justru asing dengan thariqah.

Walaupun tak banyak diliput media massa, namanya tak asing lagi bagi masyarakat thariqah. Namun demikian, sekalipun namanya selalu dielu-elukan banyak orang, dakwahnya sangat menyejukkan hati dan selalu dinanti, Kiai Asrori tetap bersahaja dan ramah, termasuk saat menerima tamu. Beliau adalah sosok yang tidak banyak menuntut pelayanan layaknya orang besar, bahkan terkadang ia sendiri yang menyajikan suguhan untuk tamu.

Tanda tanda menjadi panutan sudah nampak sejak masa mudanya. Masa mudanya dihabiskan untuk menuntut ilmu ke berbagai pondok pesantren di Jawa Timur dan Jawa Tengah. Kala itu Kiai Asrori muda yang badannya kurus karena banyak tirakat dan berambut panjang memiliki geng bernama “orong-orong”, bermakna binatang yang keluarnya malam hari. Jama’ahnya rata-rata anak jalanan alias berandalan yang kemudian diajak mendekatkan diri kepada Allah lewat ibadah pada malam hari. Meski masih muda, Kiai Asrori adalah tokoh yang kharismatik dan disegani berbagai pihak, termasuk para pejabat dari kalangan sipil maupun militer.

Keturunan Rasulullah ke-38

Jika dirunut, Kiai Ahmad Asrori memiliki darah keturunan hingga Rasulullah Sallallahu Alaihi Wasallam yang ke 38, yakni Ahmad Asrori putra Kiai Utsman Al Ishaqi. Namanya dinisbatkan pada Maulana Ishaq ayah Sunan Giri. Karena Kiai Utsman masih keturunan Sunan Giri. Kiai Utsman berputra 13 orang. Berikut silsilahnya :
Ahmad Asrori Al Ishaqi – Muhammad Utsman – Surati – Abdullah – Mbah Deso – Mbah Jarangan – Ki Ageng Mas – Ki Panembahan Bagus – Ki Ageng Pangeran Sedeng Rana – Panembahan Agung Sido Mergi – Pangeran Kawis Guo – Fadlullah Sido Sunan Prapen – Ali Sumodiro – Muhammad Ainul Yaqin Sunan Giri – Maulana Ishaq – Ibrahim Al Akbar – Ali Nurul Alam – Barokat Zainul Alam – Jamaluddin Al Akbar Al Husain – Ahmad Syah Jalalul Amri – Abdullah Khan – Abdul Malik – Alawi – Muhammad Shohib Mirbath – Ali Kholi’ Qasam – Alawi – Muhammad – Alawi – Ubaidillah – Ahmad Al Muhajir – Isa An Naqib Ar Rumi – Muhammad An Naqib – Ali Al Uraidli – Ja’far As Shodiq – Muhammad Al Baqir – Ali Zainal Abidin – Hussain Bin Ali – Ali Bin Abi Thalib / Fathimah Binti Rasulullah SAW.

Baiat thariqah

Kini, ulama yang usianya belum genap lima puluh tahun itu menjadi magnet tersendiri bagi sebagian kaum, khususnya ahli thariqah. Karena kesibukannya melakukan pembinaan jama’ah yang tersebar di seluruh pelosok tanah air hingga mancanegara. Kiai Rori menyediakan waktu khusus buat para tamu, yakni tiap hari Ahad. Sedangkan untuk pembaiatan, baik bagi jama’ah baru maupun lama dilakukan seminggu sekali. (ada tiga macam pembaiatan, yaitu Baiat Bihusnidzdzan, bagi tingkat pemula, Baiat Bilbarokah, tingkat menengah dan Baiat Bittarbiyah, tingkat tinggi).

Untuk menapaki level level itu, tiap jama’ah diwajibkan dzikir rutin yang harus diamalkan oleh murid yang sudah berbaiat berupa dzikir jahri (dengan lisan) sebanyak 160 kali dan dzikir khafi (dalam hati) sebanyak 1000 kali tiap usai sholat. Kemudian ada dzikir mingguan berupa khususi yang umumnya dilakukan jama’ah per wilayah seperti kecamatan.

Thariqah yang diajarkan Kiai Rori memang dirasakan berbeda dengan thariqah atau mursyid mursyid lainnya pada umumnya. Jika kebanyakan para mursyid setelah membaiat kepada murid baru, untuk amaliyah sehari-hari diserahkan kepada murid yang bersangkutan di tempat masing-masing untuk pengamalannya, tidak demikian dengan Kiai Rori. Beliau sebagai Mursyid Thariqah Qadiriyah Wan Naqsabandiyah Al Utsmaniyah memiliki tanggung jawab besar, yakni tidak sekedar membaiat kepada murid baru kemudian tugasnya selesai, akan tetapi beliau secara terus-menerus melakukan pembinaan secara rutin melalui majelis khususi mingguan, pengajian rutin bulanan setiap Ahad awal bulan hijriyah dan kunjungan rutin ke berbagai daerah.

Untuk membina jama’ah yang telah melakukan baiat, khususnya di wilayah Jawa Tengah, bahkan Kiai Rori telah menggunakan media elektronik yaitu Radio Siaran untuk penyebaran dakwahnya, sehingga murid muridnya tidak lagi akan merasa kehilangan kendali. Ada lima radio di Jawa Tengah yang dimilikinya setiap pagi, siang dan malam selalu memutar ulang dakwahnya Kiai Rori, yakni Radio Rasika FM dan “W” FM berada di Semarang, Radio Citra FM di Kendal, Radio Amarta FM di Pekalongan dan Radio Suara Tegal berada di Slawi.

Radio radio inilah setiap harinya mengumandangkan dakwahnya yang sangat khas dan disukai oleh banyak kalangan, meski mereka tidak atau belum berbaiat, bahkan ketemu saja belum pernah, toh tidak ada halangan baginya untuk menikmati suara merdu yang selalu mengumandang lewat istighotsah di awal dan tutup siaran radio. Kemudian juga dapat didengar lewat manaqib rutin mingguan dan bulanan serta acara-acara khusus seperti Haul Akbar di Kota Pekalongan beberapa waktu lalu disiarkan langsung oleh tiga radio ternama di Kota Pekalongan dan Batang.

Dalam setiap memberikan siraman rohani, Kiai Rori menggunakan rujukan Kitab Nashaihul Ibad karya Syekh Nawawi Al Bantani, Al Hikam karya Imam Ibnu Atha’illah dan lain lain. Selain pengajian yang lebih banyak mengupas soal tasawuf, Kiai Rori juga sering menyisipkan masalah fiqih sebagai materi penunjang. Seorang ulama asal Ploso Kediri Jawa Timur, KH. Nurul Huda pernah bertutur, sulit mencari ulama yang cara penyampaiannya sangat mudah dipahami oleh semua kalangan dan do’anya sanggup menggetarkan hati seperti Kiai Asrori. Hal senada diakui oleh KH. Abdul Ghofur seorang ulama asal Pekalongan, Kiai Asrori seorang figur yang belum ada tandingnya, baik ketokohannya maupun kedalaman ilmunya.

Jama’ah Al Khidmah sebagai wadah

Sadar bahwa manusia tidak akan hidup di dunia selamanya, Kiai Asrori telah berfikir jauh ke depan untuk keberlangsungan pembinaan jama’ah yang sudah jutaan jumlahnya. Perkembangan jumlah murid cukup menggembirakan ini sekaligus mengundang kekawatiran. Apa pasal ? banyaknya murid yang berbaiat di Thariqah Qadiriyah wan Naqsabandiyah Al Utsmaniyah menunjukkan bahwa ajaran ini memiliki daya tarik tersendiri. Apalagi murid murid yang telah berbaiat terus dibina melalui berbagai majelis, sehingga amalan-amalan dari sang guru tetap terpelihara.

Di sisi lain banyaknya murid juga mengundang kekhawatiran sang guru. Karena mereka tidak terurus dan terorganisir dengan baik, sehingga pembinaannya pun kurang termonitor. Kondisi inilah yang mendorong beberapa murid senior memiliki gagasan untuk perlunya membentuk wadah di samping dorongan yang cukup kuat dari Kiyai Asrori sendiri, sehingga diharapkan dengan terbentuknya wadah bagi para murid-muridnya dapat lebih mudah melaksanakan amalan amalan dari gurunya.

Maka dibentuklah wadah bernama “Jama’ah Al Khidmah”. Organisasi ini resmi dideklarasikan tanggal 25 Desember 2005 kemarin di Semarang Jawa Tengah, dengan kegiatan utamanya ialah menyelenggarakan Majelis Dzikir, Majelis Khotmil Al Qur’an, Maulid dan Manaqib serta kirim do’a kepada orang tua dan guru-gurunya. Kemudian menyelenggarakan Majelis Sholat Malam, Majelis Taklim, Majelis Lamaran, Majelis Akad Nikah, Majelis Tingkepan, Majelis Memberi nama anak dan lain lain.

H. Hasanuddin menjelaskan, organisasi ini sengaja dibentuk bukan karena latah apalagi berorientasi ke politik praktis, akan tetapi semata mata agar pembinaan jama’ah lebih terarah dan teratur. Siapapun bisa menjadi anggotanya, baik yang sudah baiat atau yang belum baiat. Seperti kegiatan kegiatan Haul Akbar di Kota Pekalongan tempo hari merupakan salah satu bukti bahwa kegiatan Jama’ah Al Khidmah banyak diminati oleh berbagai kalangan khususnya di wilayah Pekalongan dan sekitarnya.

Meskipun di wilayah ini belum banyak yang menyatakan baiat ke Kiai Asrori, ternyata magnet kiai yang berpenampilan kalem dan sederhana ini dapat menghadirkan puluhan ribu ummat Islam untuk duduk bersimpuh bersama-sama dengan para kiyai, ulama, habaib dan ratusan undangan lainnya untuk bersama-sama melakukan dzikir dan mendoa’akan istri Rasulullah Ummil Mukminin Sayyidatina Siti Khodijah Al Kubro yang kini telah mulai banyak dilupakan ummat Islam.

Acara ini memang tergolong khusus, pasalnya kegiatan Haul Sayyidatina Siti Khodijah tidak lazim dilaksanakan oleh ummat Islam. sehingga banyak yang tidak menyangka kegiatan ini akan mendapat perhatian yang cukup besar. Bahkan Habib Umar Bin Salim cucu Rasulullah SAW asal Hadramaut Yaman Yordania yang hadir dalam secara khusus di majelis dzikir itu mengatakan, sudah selayaknya ummat Islam mendoakan istri Rasulullah, karena beliau mempunyai peranan yang sangat penting dan banyak jasanya membantu Rasulullah dalam pengembangan ajaran Islam. ”Kami siap hadir setiap majelis ini digelar”, ujarnya usai acara. [mu’is]

 

45 responses to “KH. Ahmad Asrori Al-Ishaqi

  1. rizza

    16 Juli 2009 at 04:16

    smoga yai cepet sembuh,,,
    kangen,,,

     
  2. myrossa

    30 Juli 2009 at 03:50

    yai yang sehat ya … i miss u ..

    JWB : Amin, doamu selalu aku harapkan

     
  3. Almasy

    31 Juli 2009 at 05:48

    Alhamdulillah.. Hari ahad kemarin aku bisa kembali hadir di majlis Haul Akbar di Pondok AL FITHRAH Kedinding lor Surabaya.. Moga Tahun depan aku bisa hadir lagi.. Amiin..

    RED. Saya batal hadir krn sakit, tetapi rombongan saya tetep berangkat tanpa saya.

     
  4. belati

    3 Agustus 2009 at 14:20

    ngutip kata seorang tokoh nahi mungkar “anjing saja yang ngikutin ashabul kahfi masuk surga, jadi ga rugi dong kita deket ama ulama

     
  5. UMAR AL FARHAN

    28 Agustus 2009 at 09:09

    INNALILLAHI WA INNALILLAHI ROJJI’UN
    kami dari komonitas org-org yg mmbtuhkn pencerahan tntng hidup n knikmatan hilangkn AKU hadirkn ALLAH.turut berduka cita yg sebesar besarnya atas dipanggilnya ROMO YAI kekhadirot ALLAH SWT.
    semoga amal ibadahnya selalu membarokahi kami yg membutuhkan pencerahan.
    kmi yg berkinginan agr bertemu beliau.walaupun tdk lngsung berhadapan.
    telah sirna.tetapi semoga ALLAH tetap mempertemukn kmi dgn ROMO YAI.dtmpat yg umat muslim rindukan.selaku sang pemberi pencerah bagi hati kmi yg gelisah.kmi selalu rindukan pencerahan panjenengan.

     
    • Anis Gc3S

      6 Desember 2010 at 11:21

      ilmu romo yai yang begitu luas, perjuangan yai dalam menyebarkan agama islam, dan budi pekerti panjenengan yang patut untuk di jadikamn sebagai figur seorang muslim , telah membuat semua orang yang mengetahui itu tadakkur ilallah,,matur swun romo yai ,,moga Allah maringi panjenengan tempat ingkang agung ,,ingkan dadosaken panjenengan bahagia

       
  6. Ahmad Budairi

    30 Agustus 2009 at 02:20

    Assalamu’alaikum
    al mukarom romo kiyai Asrori terima kasih yang sebesar-besarnya ku haturkan padamu, untuk mas operator kalau boleh aku minta dikirimi rekaman pengajian ahad paginya.

    RED. alamat lengkapnya mana ?…..

     
  7. setiaji sumarya

    12 September 2009 at 11:37

    assalamualikum,,,,kami ikut berduka cita atss wafatnya romo kyai haji akhmad asrori al-ishaqi mudah2an amal ibadah beliau di terima kehadirat alloh s.w.t ….kami merindukan yai sepuh ,,,mdh2an ada pengganti yng mirip dgn kyai haji asrori,,,ceramah2nya yng mnyentuh dan mnyejukan hati nurani.membimbing umat dan mjdi tauladan bg umat muslim indonesia khususnya ponpes kedinding lor surabaya,,kami merindukn yai di tmpt lain mdh2an alloh swt berkenan mpertemukn kami di akherat nnti brsama ky haji asrori al-ishaqi.amienn ya robal alamin,,99x wassslmwrwb.by hmba alloh di negeri matahari terbit jepang,,,,

     
  8. yani HS

    28 September 2009 at 07:13

    Mudah2an Allah SWT berkenan memberikan tempat yang layak untuk Yai. Mudah2an Allah SWT berkenan mempertemukan kami dengan Yai. Amin.

     
  9. Nailah

    18 Oktober 2009 at 15:25

    sabaR adalah sesuatu yg paling disukai Allah,,,
    semua ini pasti ada hikmahnya,,

     
  10. rizal

    27 Oktober 2009 at 06:09

    ass..lam knal..sy br baca web ini..tertarik..cuma kyainya dah mninggal..?..pnggantinya sapa?di jkt da cabangnya ga?

     
  11. Kholil Abu Fateh

    2 November 2009 at 06:32

    رحم الله الشيخ أسراري وأسكنه فسيح جنته

     
  12. Cak No

    25 November 2009 at 11:05

    Duka yang dalam atas kepergian Romo Kyai Asrori, semoga kita bisa terus mengamalkan dzikir yang beliau ajarkan.

     
  13. alex

    7 Desember 2009 at 08:35

    buat kang baroni, makasih lho tulisanku telah dikutip utuh, mudah-mudahan pembaca web ini banyak yang suka, untuk tulisan yang lain seputar tokoh, bisa dibaca di http://www.nubatik.net, suwun kang

    Red. : Podho-podho kang. Alhamdulillah akeh sing seneng moco web saya ini walau hanya blog.

     
    • alex

      9 Desember 2009 at 22:21

      meski cuma blog yang penting dirawat sing apik, ya beritanya baru, yang lain-lain juga baru, syukur syukur desainnya diperbaharui termasuk baju dan sarungnya kang muslih baru teruuuuuuuus ha ha ha ha

      jangan sseperti saudara-saudara kita rame-rame buat web, tapi nggak pernah diurus, persis kayak NU menjelang muktamar, konperensi dan sejenisnya, mereka rebutan ingin masuk jadi pengurus, akan tetapi ujung-ujungnya malah minta diurus.

      ngelola wb, blog ataupun apa saja apalagi yang nggak ada duitnya diperlukan kesabaran loh, betul ? karena itu, bukan sekedar tampilannya yang ciamik, tapi isinya juga perlu lebih ciamik kang

      RED. : Doakan aku sabar, sebab niatan saya bikin BLOG ini juga untuk dakwah, menyebarkan ilmu dan memberi pengajian kepada masyarakat lewat mayapada ini. Aku sdh cocok dg baju tampilan ini, warna hijau dan sederhana tpi sejuk. hehehehee. PENGUMUMAN : ILUL bar dadi manten tgl 4 Desember 2009

       
  14. priyono

    6 Januari 2010 at 01:04

    assalamu’alaikum
    nyuwun sewu nyuwun gunging pangaksami.innalillahi wa innalillahirojiun.mugi mugi yai asrori mendapat tempat di sisi alloh karena kecintaan beliau kepadaNya,juga karena rahmat alloh dan semoga alloh ridho kepada beliau. amin
    berita bahwa beliau meninggal baru saya dengar ketika pulang ke Semarang bulan November 2009 kemarin.sudah 3 tahun yang lalu saya mencari rekaman pengajian beliau yang di siarkan radio rasika semarang ,sekali setahun setiap saya pulang ke Semarang,sampai sekarang saya belum mendapatkannya,hingga saya mencari lewat internet yang akhirnya saya temukan di sini.
    kepada pengasuh blok ini mohon maaf sebelumnya minta di bantu ,bisakah saya mendapatkan rekaman pengajian beliau syukur-syukur pembahasannya(tajuk kajian) bisa lengkap.bagaimana caranya dan seperti apa?. apa syarat-syarat yang harus saya lakukan.mohon pemberitahuannya klo boleh bisa di balas lewat e-mail.matur suwun
    wassalamu’alaikum

     
    • abi

      16 Februari 2011 at 20:20

      ingin punya rekaman pengajian romo yai rori dalam bentuk kaset, CD or VCD ? gampang, hubungi H. Hasanuddin d/a Radio Rasika FM Jalan Semangka nomor 7, Ungaran Kabupaten Semarang tlp 08156519259 dijamin ada semua asal bayar lunas he he he he he he he he

       
  15. el VAQIR LILKAFI(M.KAFABIHI)MGL JATENG

    28 September 2010 at 23:40

    makasih buat ROMO YAI AHMAD ASRORI AL ISHAQI AL HAJ.R,A dn semoga ALLAH membalas semua budi baiknya,,dn semoga diterima disisiALLAH dn semoga aq pun bisa meneruskan perjuangannya AMIN .

    OLEH: EL VAQIR LILKAFI(M.KAFABIHI)MGL JATENG

     
  16. ilham

    9 Oktober 2010 at 10:40

    Ucapan terima kasih mendalam dari kami, salah satu pengikut jamaah thariqohnya…
    semoga selalu mendapatkan rahmat dari allah SWT..
    amien…

     
    • muistajib

      17 November 2010 at 21:32

      assalamu”alaikum… uhkti..
      dengan penuh harapan aku sangat berharap pada allah agar aku dapat mengikuti suatu toriqoh dari almaghfurlah romo kyai asroro,,.. namun apalah daya, kini beliau telah tiada…
      aku berharap pada uhkti agar uhkti berkenan memberiku informasi tentang thoriqoh kyai asroro….. sukron katsir…..
      087859772064….. bahrul

       
  17. SUYANTO SUNANDAR

    15 November 2010 at 22:12

    saya mengagumi yai asrori al ishaki , pokoknya semuanya saya suka dg ceramahnya yang menyejukkan hati
    dg huol akbarnya yang menenangkan hati , saya doakan yai semoga di cucuri roh nya amin amin yarobal allamin,,,,, alfateha……… saya punya hasrat mau sowan ke dalem yai ,,,,, tetapi tidak kesampaian,,,
    karna yai telah sedoh,,, saya mengenal rapt yai asrori dari saudara saya hj masturi blitar ,,,,
    hj masturi lah yang mengajak saya untuk mengenal romo yai asrori al ishaki bin muhamad usman al ishaki
    saya sungguh meminati ajaran yai asrori,,,,,, ya allah tempatkanlah yai asrori di tempat surgamu,,, amin x3
    dan semoga dg meninggalnya yai ,,, semakin ramai muridnya yang dapat meneruskanya ajaranya dan-
    semoga semakin lama semakin banyak generasi yang meneruskanya amin amin yarobal allamin,,,,
    yai,,,, doa saya selalu menemani yai,,,, saya yang ehlas,,, SUYANTO BIN SUNANDAR ALAMAT DESA –
    MENTARAS KEC DUKUN KAB GRESIK JAWA TIMUR INDONESIA ,,, AL FATEHAH,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,AMIN,,,,,!!!

     
  18. abdul rohim

    5 April 2011 at 22:27

    aslmkm,saya sudah baca artikel ini tapi belum ketemu doa “tidur 2 jam sama dengan tidur 8jam” menurut maindoh hasanah bpk KH Ahmad Asrori Al-Ishaqi, tlg kirim doa tersebut saya tunggu mengingat ini penting sekali bagi saya,sukron kasiron.

     
  19. murdy

    12 April 2011 at 12:11

    Semoga ilmu yang kau amalkan menjiwa kepada kami,,dan benar-benar menjiwa..sebagai bukti tali yang meruntut ke Rasulullah SAW..

     
  20. Moerdy

    12 April 2011 at 12:15

    Semoga ilmu yang kau amalkan menjiwa pada kami..dan bener-bener menjiwa pada kami..dan menjadi tali yang meruntut ke Rasulullah SAW..

     
  21. syaif

    20 April 2011 at 20:07

    mugi-mugi sedayanipun ilmu ingkang sampun dipun amalaken kale romo yai asrori al-ishaqi, manfaat kangge kulo lan sedoyo santri nipun… tur saget ngamalipun sedoyo amalannipun, amin…
    Ila hadlarati kanjeng nabi muhammad SAW, wa ila hadlarati as-Syekh abdul godir jailani RA, wa ila hadlarati as-Syekh Kyai Asrori al-Utsmani.. al-Fatihah.

     
  22. adam_jamal

    28 April 2011 at 20:03

    mau tanya nie???kapan tanggal khoulnya Romo KH Asrori.
    matur nuwun

     
  23. adam

    16 Mei 2011 at 10:35

    gan.,.,ane minta tlong d krimi tausiyahnya Romo yai Asrori.,.,kl bsa sebanyak2nya.,untuk lbih bisa instrospeksi.,.,diri.,kl bisa ke email sya sja.,.,

    mtur nwun sanget

     
  24. jumanto fadlullah

    4 Juli 2011 at 00:26

    alhmadulillah saya dapat mengakses informasi tentng KH. asrori meski telah tiada,
    sebenarnya saya sangat menyesal karena belum pernah berjumpa langsung dengan beliau, apalagi jika ingat pada tahun 1997 pernah berkunjung ke ponpes kendiding yang saat itu belum sempurna bangunannya saat diadakan baiat justru saya tidak mau mengikuti nya, jadi nyesel seumur hidup, gimana ya kalau ingin dibaiat thoriqohnya KH asrori saat ini? kebetulan saya orang kudus harus ngadep sapa, makasih, wassalam

     
  25. Kabar Pendidikan

    17 Juli 2011 at 20:45

    semoga almaghfurlah senantiasa mendapat tempat terbaik di sisi-Nya.. Amin

     
  26. iwan

    20 Juli 2011 at 21:16

    assalamu’alaikum Wr Wb
    sepeninggalan yai hati ini terasa haus dan haus dan haus…….
    Semoga arwah yai saged kepareg dening allah SWT, amin…amin….amin…
    ya robbal alamin….

     
  27. arif

    27 Juli 2011 at 13:33

    dengan nama Allah,saya muridmu….maturnuwun guru. hiks…andai saya pernah secara lgsg berguru padamu….

     
  28. warnosalam

    31 Juli 2011 at 14:04

    Awssalamualaikum saya sedang cari Mp3 ceramah Kyai asrori susah di temukan minta bantuan dimana almat webnya ..

    terima kasih Wassalam

     
  29. Afif Fatkhurrohman

    29 Agustus 2011 at 06:24

    masyaa ALLAH…

     
  30. mukhammad zadul falikhin

    7 November 2011 at 14:48

    ya allah ,, saya do’akan yai masuk syurga ya allah

    dari pp DARUTTAQWA ( suci manyar gresik )

     
  31. rizki

    13 Desember 2011 at 23:27

    assalamualaikum
    saya juga pecinta beliau
    do;anya begitu menggetarkan hati
    ceramahnya begitu santun dan lembut

    rekaman ceramah beliau dapat di unduh di pustakaaswaja.web.id

     
  32. boiem

    3 Januari 2012 at 11:10

    ijin tag ya mas!!!

     
  33. Ariez

    6 Januari 2012 at 08:45

    Mungkin tiada kata-kata mutiara yang bisa saya ukir dan saya ungkapkan, kecuali,,,saya akan tetap pada jalur yang telah di perjuangkan oleh Hadratus syech..
    kerana saya hanyalah murid yang lemah, bodoh, rendah, hina, semoga yai sudi untuk menemui muridmu yang berlumur dosa dan kemunafikan ini… Yaa ALLAH semoga engkau ampuni seluruh dosa hambamu ini yang tak pernah luput dari dosa…. dan pertemukan hambamu ini dengan guru ruhaniah yang paling saya cintai ini Yaa ALLah…. Hadratus syech Romo Kyai ASRORI AL-ISHAQY RA.
    amiin… semoga do’a hambamu yang hina ini engkau kabulkan dan senantiasa engkau ijabahi Yaa RObb….

     
  34. ahmadsupriadi

    23 Januari 2012 at 23:43

    tolong carikan foto guru kami Bapak.H.Ramelan.guru kami waktu ppl.Di Mts.MA.MUA’LIMIN PONOROGO.PLEAS RUMAHNYA DEKAT STADION batorokatong ponorogo dan juga imam Masjid Daruljinan Kertosari Ponorogo

     
  35. basiho

    4 Februari 2012 at 19:51

    siiiiiippppppppppppppppppp

     
  36. ahmadsupriadi

    7 Februari 2012 at 23:58

    Boleh kenal ngak Al-baroni yang membuat bloger ini masalahnya kami saat ini jauh disumatra tentusaja ini orang ponorogo.dan kami pernah tinggal diponorogo.juga pernah kuliah di stain dan juga Insuri.tentunya kami tunggu balasanya,yang penting fotonya mbah,yai.H.Ramelan ,beliau,tinggal dekat stadion,tentu banyak orang mengenal,kami salah satu santri ponpes.Kyai ageng besari belakang masjid besari,dan juga buat guru kami kyai Aliainan pernah jadi pengasuh pondok tersebut wassalam.ahmad supriadi…..

     
  37. ahmadsupriadi

    8 Februari 2012 at 00:08

    Ass,pripon kabare pondok njenes masaalae kulo nate mondok wonten njenes namong stengah sasi senajan semanten saget dados alumni ngeh.termasuk santri ndableg.masalaipon kulo nyambi kuliah wonten IAIN sakniki stain.sakniki getun ngaos mboten katek,salam nggeh kalih pak,Rudi Arianto kiyambake niku bolo wonten pondok kertosari,wassalamualaikum wrwb.

     
  38. hari yanto soto (@sotohariyanto)

    10 Februari 2012 at 13:19

    di Karanggeneng Lamongan MANAQIB acara wajib…..subhanallah

     
  39. abi niswah

    2 April 2012 at 00:50

    Alhamdulillah….
    Segar rasanya membaca artikel ini,,terkenang sekali saat haul sayidatina khodijah rha.saya termasuk panitia dana….

     

Tinggalkan Balasan ke Almasy Batalkan balasan