RSS

Jenes

SEJARAH NYA
Pondok Pesantren Hudatul Muna Jenes Ponorogo, biasa disebut orang pondok Jenes, sebelum didirikan oleh KH. Qomaruddin Mufti pada tahun 1964, sudah ada embrionya sejak tahun 30 an, yaitu pada zamannya K. Thoyyib, saat beliau pulang dari Makkah dan mengembara di Singapura disuruh pulang oleh orang tuanya.

Sampai dirumah H. Thoyyib dinikahkan dengan seorang gadis, Fathimah namanya…. kemudian mendirikan masjid di Jenes dan mulai ada santri yang belajar,,, tetapi masih pengajian dan sorogan Al-Qur’an. Setelah beliau wafat sekitar tahun 1953, kemudian diteruskan oleh menantunya yang bernama Kiai Iskandar dari Kedungpanji Magetan, namun akhirnya santrinya fakum.

Nah, pada saat Mbah Nyai Fathimah mendapat menantu KH. Qomaruddin dari Kembangsawit yang dijodohkan dengan anak keempatnya bernama Siti Saudah pada tahun 1964, maka saat itu Kiai Qomaruddin diikuti oleh 35 santri kelas 3 Aliyah dari Kembangsawit.

Dan pesantren itu terus berkembang, Madrasah Miftahul Huda yang ada didalamnya menelorkan alumni yang handal dan hampir semuanya jadi tokoh masyarakat. Bisa dibilang, kalau di Ponorogo ada orang punya musholla atau jadi pengurus NU, itu alumni Jenes. Bahkan santrinya hampir mencapai seribu.

KH. Qomaruddin wafat pada tahun 1989, lantas pesantren diasuh adik iparnya, KH. Masduqi Thoyyib. Kiai Duki, demikian beliau biasa disapa, menambah pendidikan yang ada dengan pendidikan umum yaitu SMP Maarif 2. Beliau wafat karena kecelakaan pada tahun 2000, saat beliau mau mendirikan SMK Wahid Hasyim.

Setelah beliau wafat, maka diumumkan oleh H.Syarwani (Ketua PCNU Ponorogo saat itu), bahwa pesantren Jenes diteruskan oleh :. KH. Sirojuddin (menantu KH Thoyyib), KH. Abdul Qodir (menantu Kiai Iskandar), KH. Drs Sugihanto, M.Ag (menantu P. Sulaiman/menantu pertama KH. Thoyyib) dan Kiai M.Muslih Albaroni (Menantu KH. Qomaruddin).

Pada saat peringatan 7 hari wafatnya Kiai Masduki, diadakan rapat yang dipimpin oleh P. Jaelani (alumni pertama), bahwa pesantren Jenes kepengasuhannya untuk urusan dalam pesantren diurus oleh KH. Abd. Qodir. dan urusan luar diurus oleh Kiai Muslih Albaroni (menantu KH Qomaruddin).

Pada tahun itu juga, putra pertama KH Qomaruddin yang bernama Mukhamad Munirul Janani, yang tinggal di rumah mertuanya (Nganjuk) kembali ke Ponorogo. Kemudian Kiai Muslih menyerahkan kepemimpinan kepadanya. dan dalam rapat keluarga besar Kyai Thoyib, Kyai Muslih diberi tugas mengurusi Madrasah bersama Kyai Masrukhin (putra Kyai Iskandar).

Dalam perjalanan berikutnya, terjadi perubahan yg sangat mendasar. Sebagai pemegang kendali madrasah ternyata Kyai Muslih tidak diberi jadwal mengajar, bahkan semua dzuriyah kyai Qomaruddin tidak diberi jadwal. Hal ini menimbulkan masalah baru, yang akhirnya untuk menyelamatkan dan meneruskan perjuangan Kyai Qom, keluarga KH. Qomaruddin membuka yayasan sendiri dengan nama YAYASAN PONPES HUDATUL MUNA DUA
yang didalamnya, disamping ada pendidikan salafiyah (madrasah diniyah) juga ada MTs Terpadu Hudatul Muna, MA Terpadu Hudatul Muna 2, dan SMK Hudatul Muna jurusan TI / TKJ. dan untuk memperkuatkan eksistensi yayasan, keberadaan yayasan didaftarkan di Depkumham RI Jakarta.

Insya’allah akan dilanjutkan mendirikan perguruan tinggi, juga MI atau SD dan TK. Insya’allah.

Sekarang Hudatul Muna 2 dihuni sekitar 300 santri, sungguh perkembangan yang signifikan.

 

4 responses to “Jenes

  1. dardiri

    1 November 2009 at 09:44

    Assalmu`laikum
    Baru saja masuk disini mudah2an terus bisa baca. trims

     
  2. Arif PI

    20 Juni 2010 at 22:17

    Asslmu’alkm
    saya dulu adalah juga santri/pernah belajar di ponpes hudtlmuna skt thn 2000. Tmn2 yg msh ingt sma sy tlg ksh kbr dmn kbrdany skr andik,reza mazidu s,n ank2 riau,bpk farikhin.kalau msh ad yg ingt nm sy arif atau srg dpgl peje,sy dl skolh di smk wahd hasym angktn 1. No hp sy 081367073947

    RED. : wa’alaikumussalam,.. Andik sekarang Pak Ustad Andik masih di Jenes, sedang Pak Farihin sekarang hidup di mertuanya LAMPUNG

     
  3. Arif PI

    26 Juni 2010 at 14:45

    Matursuwun kang atas informasinya mudah2n hudatul muna semakin banyak santrinya amin. Ma’af ini dgn kang siapa & dmana ya? Saya sekarang di palembang kalau ada minta alamt pak farihin siapa tau mgkin bs ktemu. Wassalam.

    RED. Saya kurang tahu alamat Pak Ustadz Farikhin, cuma katanya dekat dengan alamatnya Atho’ / Kang Irul (Khoirul Huda), mungkin Kang Parlan ngerti ini HP nya Kang Parlan 081365321068,

     
  4. Iman,

    21 Juli 2010 at 07:49

    Assalaamu alaikum ……………………….

    salam silaturahmi ……….. semoga pondok pesantren hudatul muna dua terus berkembang ,,,,
    dan banyak santri yang mondok di PPHM2, bisa menjadikan anak-anak didik yang berakhlakul karimah ,, ,,,,,,, ,,, akhirifi ,,,,

    wassalam

     

Tinggalkan komentar